- Di Duga Korupsi Rp 2,64 M, Kejari Lutim Resmi Tetapkan Oknum Kades Balai Kembang Jadi Tersangka
- Trump vs Musk, Proyek Rudal Jatuh ke Tangan Amazon, Tinggalkan SpaceX?
- Jet Tempur Bangladesh Jatuh di Kampus Dhaka, 25 Anak Tewas
- Presiden Prabowo Perintahkan Pengawasan Ketat Koperasi Desa Merah Putih
- Dewa United Juara IBL 2025, Taklukkan Pelita Jaya Lewat Laga Dramatis 74-73
- Imbangi Malaysia 0-0, Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Semifinal sebagai Juara Grup A
- Tujuh Negara Bagian AS Ganti Nama (Tepi Barat) Jadi (Judea dan Samaria), Didorong Lobi Zionis
- Bundaran Batara Guru Bersiap Jadi Magnet Baru Luwu Timur
- Legislator Rusia Desak WhatsApp Angkat Kaki, Berpotensi Masuk Daftar Aplikasi Terlarang
- 67 Warga Palestina Tewas Ditembak Saat Tunggu Bantuan PBB di Gaza Utara
Mantan Penasihat Pentagon: Persediaan Rudal AS Hanya Cukup untuk Perang 8 Hari

Keterangan Gambar : Mantan penasihat Pentagon, Douglas Macgregor, mengungkapkan bahwa Amerika Serikat kini menghadapi krisis serius dalam persediaan militernya. (Foto: Dok. Istimewa)
AS, (Lutim Change)– Mantan penasihat Pentagon, Douglas Macgregor, mengungkapkan bahwa Amerika Serikat kini menghadapi krisis serius dalam persediaan militernya. Berdasarkan informasi dari sumber internal Pentagon, Macgregor memperingatkan bahwa jika tren pengiriman senjata besar-besaran ke Ukraina dan rezim Zionis terus berlanjut, persediaan rudal Washington hanya akan cukup untuk delapan hari perang konvensional. Setelah itu, ia menyebut AS "harus menggunakan opsi nuklir".
Macgregor menambahkan bahwa ia meragukan Presiden Donald Trump mengetahui kondisi kritis ini, dan mendesak agar Presiden segera diberi informasi tentang situasi persenjataan nasional yang mengkhawatirkan ini.
Baca Lainnya :
- UNICEF Umumkan Jumlah Anak Yang Tewas di Tangan Rezim Bengis Zionis Israel Setiap Harinya0
- Perlawanan Imam Husein ke Yazid bin Muawiyah dan Prestasi yang Dicapai Gerakan Ini Bagi Umat Islam0
- Presiden Prabowo dan Presiden Brazil Sepakat dukung Palestina Menjadi anggota penuh PBB0
- Apa yang Dikhawatirkan Amerika terhadap BRICS?0
Di saat yang sama, Pentagon tengah diguncang isu keamanan dan perpecahan internal. Jaringan Garda Nasional AS dilaporkan diretas oleh kelompok yang diduga berasal dari Tiongkok, dengan akses terhadap informasi militer sensitif. Selain itu, serangkaian pengunduran diri dan pemecatan pejabat senior Departemen Pertahanan, termasuk Justin Fulcher dan beberapa penasihat lainnya, menunjukkan ketidakstabilan di jajaran kepemimpinan Pentagon.
Dalam perkembangan lain, AS meluncurkan drone bunuh diri baru bernama "LUCAS", yang desainnya sangat mirip dengan drone Shahed-136 buatan Iran. Drone ini menjadi sorotan setelah kritik dari Trump terhadap biaya produksi drone AS yang dianggap terlalu tinggi dibandingkan efektivitasnya.
Para analis menilai, Washington kini berada di persimpangan sulit: mengurangi komitmen militer global atau meningkatkan anggaran pertahanan secara drastis—keduanya berisiko tinggi secara ekonomi dan geopolitik.
Pewarta : Ismail Samad
Editor : Redaksi
Copyright lutimchange.com 2025
