- Di Duga Korupsi Rp 2,64 M, Kejari Lutim Resmi Tetapkan Oknum Kades Balai Kembang Jadi Tersangka
- Trump vs Musk, Proyek Rudal Jatuh ke Tangan Amazon, Tinggalkan SpaceX?
- Jet Tempur Bangladesh Jatuh di Kampus Dhaka, 25 Anak Tewas
- Presiden Prabowo Perintahkan Pengawasan Ketat Koperasi Desa Merah Putih
- Dewa United Juara IBL 2025, Taklukkan Pelita Jaya Lewat Laga Dramatis 74-73
- Imbangi Malaysia 0-0, Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Semifinal sebagai Juara Grup A
- Tujuh Negara Bagian AS Ganti Nama (Tepi Barat) Jadi (Judea dan Samaria), Didorong Lobi Zionis
- Bundaran Batara Guru Bersiap Jadi Magnet Baru Luwu Timur
- Legislator Rusia Desak WhatsApp Angkat Kaki, Berpotensi Masuk Daftar Aplikasi Terlarang
- 67 Warga Palestina Tewas Ditembak Saat Tunggu Bantuan PBB di Gaza Utara
Produk Kreatif RI Diramal Tumbuh 5% Per Tahun di Panggung Ekspor

Keterangan Gambar : Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya - Foto: dok. Kemenekraf
Jakarta, lutimchange.com- Sektor produk kreatif Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan di kancah ekspor global, dengan proyeksi peningkatan sebesar 5% per tahun. Hal ini di ungkapkan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya menyusul penetapan tarif Amerika Serikat (AS) untuk ekspor barang Indonesia sebesar 32%.
Menurut Riefky, saat ini ada beberapa produk ekonomi kreatif asal Indonesia yang di ekspor ke AS. Produk tersebut meliputi segmen fashion, kriya, furniture, dan beberapa produk lainnya.
Baca Lainnya :
- Pj. Wali Kota Palopo Perjuangkan Layanan Kesehatan Rumah Sakit Hingga Puskesmas saat Audiens Bersama0
- Bupati Irwan Sambut Baik Pengesahan RPJMD Lutim 2025–2029 Menuju Luwu Timur Juara0
- Bupati Irwan Larang Peredaran Obat dan Zat Kimia Demi Jaga Generasi Muda0
- Objek Wisata Mata Buntu Wasuponda1
- Tampilan Tema Transformer Hadirkan Nuansa Baru di Game PUBG Mobile0
ia juga mengaku optimis, untuk tahun ini menargetkan ekspor sebesar US$ 26,44 miliar atau sekitar Rp 429,76 triliun (asumsi kurs Rp 16,254). Kemudian di tahun selanjutnya ditargetkan tumbuh di kisaran 5%. Kemudian pada tahun 2029, ekspor ekraf ditargetkan tumbuh menjadi US$ 32,94 miliar atau sekitar Rp 535,55 triliun.
lebih lanjut ia menjelaskn bahwa pertumbuhan ini memungkinkan lantaran saat ini, Presiden Prabowo Subianto tengah mengupayakan mencari pasar alternatif untuk produk ekraf dalam negeri. Pihaknya juga mengirimkan tim negosiasi yang ikut menemui perwakilan AS.
Tarif tinggi dari AS ini tidak hanya dikenakan untuk Indonesia, melainkan juga sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara. Saat ini, pemerintah juga terus berkomunikasi dengan negara-negara lain untuk membuka peluang pasar ekspor.
"Kami berkoordinasi juga dengan Kemlu (Kementerian Luar Negeri) juga bagaimana alternatif market ini, ketika pembicaraan tingkat G2G-nya sudah selesai, ini juga menjadi market baru untuk pasar Indonesia," Ujarnya dia.
Pewarta: Syahruddin
Editor: Ismail Samad
Copyright © lutimchange.com 2025
